Selasa, 27 Juli 2010

The Future Defense Leaders

Day 1
Monday, July 26, 2010

The Future Defense Leader Workshop 2010
By sapuan
Judul Ini adalah membuat para pesertanya menjadi berbunga bunga. Karena kalau tidak salah judul ini diartikan sebagai pelatihan calon pemimpin pertahanan masa depan. Ah..ini kan seperti kata-kata manis yang diucapkan oleh pelatih kita di Akademi dulu “Kalian adalah calon-calon pemimpin TNI masa depan”. Dan kitapun menjadi semangat kembali. Kursus yang diadakan dari tanggal 25-30 Juli 2010 di kementerian pertahanan, diikuti dari kalangan militer dan sipil yang berasal dari berbagai elemen masyarakat yang diprediksi dalam 20 tahun ke depan akan menjadi pimpinan negeri ini. Menteri pertahanan dalam keynote speechnya menyatakan bahwa dinamika lingkungan strategis telah mengalami perubahan dari bipolar (perang dingin AS-Rusia) menjadi multi polar (AS-Rusia-Cina-India). Unilateral menjadi multilateral,dari hard power menjadi soft power, dari simetris menjadi asimetris ( terorisme yang susah duga).
Efect globalisasi tidak bisa dihindari. Efek globalisasi terdiri dari:
a. Globus mundial (john naisbitt) bahwa segala sesuatu akan mendunia dan tidak bisa dihindari.
b. Borderless state, artinya kemajuan teknologi menyebabkan batas fisik antar Negara menjadi tidak ada artinya, karena seluruh informasi dapat menembus batas Negara.
c. Global village (Alvin Toffler), bahwa Negara-negara yang berjumlah hamper 170 negara pada masa yang akan datang akan berubah menjadi sebuah desa kecil maya.
d. Equity is interdependency.
Walaupun Panglima TNI pernah mengatakan bahwa ancaman nyata bagi bangsa Indonesia pada masa sepuluh tahun ke depan tidak ada, namun persepsi ancaman tetaplah harus dianalisis. Saat ini ada dua macam bentuk ancaman yaitu ancaman tradisional dan non tradisional dimana bentuknya bisa militer dari Negara lain dan bisa berupa ancaman non mliter dari dalam negeri dari kekuatan yang sangat kompleks, multidimensi dan penuh dengan ketidakpastian yang sangat tinggi.
Impilkasi dari keadaan tersebut adalah bahwa dalam pengelolaan pertahanan perlu menyesuaikan dengan persepsi ancaman, melaksanakan sinergisitas lintas sektoral, dipersiapkan sejak dini dan kesadaran bahwa pengelolaan pertahanan menjadi tanggung jawab bersama seluruh bangsa. Dimasa mendatang diperlukan para pemimpin yang memiliki pemahaman yang seragam tentang pertahananan dari berbagai kalangan, seperti dari dunia pendidikan, jurnalistik, pengusaha, ormas dan sosiolog serta TNI. Untuk itulah sejak awal dilaksanakan workshop ini yang banyak diikuti oleh perwira-perwira muda terbaik dari masing-masing angkatan. Termasuk kapten inf agus harimurti yudhoyono puter presiden SBY.
Melihat hal tersebut diatas maka kaderisasi kepemimpinan pengelola pertahanan perlu dilakukan segera. Kaderisasi kepemimpinan diharapkan melalui beberapa tahapan/criteria, yaitu:
a. Memperkuat karakter dan kapasitas sesuai dengan pergeseran paradigm.
b. Karakter kepemimpinan masa depan harus memiliki nasionalisme tinggi, integritas moral yang kokoh.
c. Kapasitas pemimpin strategis. Artinya pemimpin mendatang harus memiliki wawasan yang luas, ketepatan memilih dan dicirikan.

Workshop ini merupakan pilot projek dimasa kementerian pertahanan. Dengan workshop ini diharapkan akan dilahirkan para pimpinanan pengelola pertahanan yang memeiliki karakter sesuai keinginan presiden SBY.

Tidak ada komentar: